Thursday, 15 August 2013

PKL OSPEK, BANTUAN ATAU KEKURANGAN?

Sebentar lagi adalah masanya mahasiswa baru untuk memasuki dunia kampus. Dan hampir di semua perguruan tinggi di Indonesia, bisa dipastikan bahwa ada suatu agenda rutin tahunan yang bernam OSPEK. Ya, OSPEK inilah yang menjadi ajang perkenalan mahasiswa baru sebelum mereka benar-benar memasuki dunia mahasiswa. Dalam OSPEK, mahasiswa baru atau biasa disingkat maba, diberi pengetahuan awal mengenai perguruan tunggi, program studi, perkuliahan, dan lain sebagainya.

Namun, yang pastinya dibayangkan oleh para maba tentang OSPEK adalah penugasan-penugasan yang akan diberuikan oleh para kakak angkatan. PEnugasan-penugasan ini biasanya menjadi syarat wajib mengikuti OSPEK. Ada yang membuat topi dari karung, atau membuat kalung berbertuk roda gigi, dan lain sebagainya. Ini sebenarnya dimaksudkan unutk membuat maba menjadi lebih disiplin. Namun, ternyata dibalik penugasan ini, banyak yang mencoba mencari celah untuk mendapatkan keuntungan. yap, merekan adalah para pedagang kaki lima yang biasanya muncul secara dadakan di area kampus hanya ketika masa orientasi mahasiswa baru berlangsung. MEreka menjual berbagai macam aksesoris OSPEK seperti topi, kemeja putih, celana hitam, dan lain sebagainya. Namun yang amat disayangkan adalah, ternyata mereka juga menjual berbagai penugasan yang herusnya hanya diketahui oleh para mahsiswa. Karena, detil bentu penugasan itu hanya mahasiswa yang tahu. DIsinilah masalahnya, apakah para mahasiswa baru itu sengaja ingin bersantai dengan membayar orang-orang itu dan tidak mau bekerja sendiri untuk membuat berbagai macam penugasan itu sendiri atau ada oknum yang sengaja membocorkan mengenai penugasan itu.

Sebenarnya tidak menjadi masalah jka yang dijual adalah perangkat umum seperti kemeja atau slayer berwarna yang notabene tidak membutuhkan waktu untuk mendapatkanna. Namun yang disayangkna adalah adanya pedagang yang menjual penugasan.